Rabu, 09 Desember 2015

Cascading Style Sheet (CSS)


Cascading Style Sheet

a.      Pengertian CSS
CSS adalah bahasa stylesheet yang menggambarkan presentasi dari HTML (atau XML) dokumen. CSS menjelaskan bagaimana elemen harus diberikan pada layar, di atas kertas, atau di media lain.
b.     Manfaat CSS
1. Kode HTML menjadi lebih sederhana dan lebih mudah diatur,
2. Ukuran file menjadi lebih kecil, sehingga load file lebih cepat,
3. Mudah untuk merubah tampilan, hanya dengan merubah file CSS saja,
4. Dapat berkolaborasi dengan JavaScript dan merupakan pasangan setia XHTML,
5. Digunakan dalam hampir semua web browser.
c.      Sintaks dan Penempatan
 Sintaks CSS terdiri dari tiga bagian:
o   Selector
o   Property
o   Value
Selector adalah elemen atau tag HTML yang akan didefinisikan.
Property adalah atribut yang akan diganti dengan “nilai” tertentu. Properti dan nilai dipisahkan dengan tanda titik dua (:) dan keduanya diapit oleh tanda kurung kurawal ({).
Value adalah isi dari perintah tersebut.
Berdasarkan ketiga bagian tersebut, sintaks dasar CSS dapat dituliskan:
selector { property: value}
contoh 1:
p { color:black }

Jika suatu nilai mengandung spasi, nilai tersebut harus diapit dengan tanda petik (“).
Untuk membuat definisi gaya lebih mudah dibaca, definisi tiap property dapat dilakukan per baris. Sehingga sintaksnya menjadi:
            selector { property1: value; property2: “value_value”; … }
contoh 2:
p { text-align:center; font-family:“sans serif” }
Aturan-aturan yang berlaku dalam sintaks CSS:
o   Jangan ada spasi antara property value dengan unitnya (contoh 1 & 2),
o   Nama properti bersifat case sensitive dan menggunakan huruf kecil,
o   Jika nilai / value lebih dari satu kata, maka gunakan tanda titik koma (;) untuk membatasi properti yang satu dengan yang lain (contoh 2),
o   Jika selector lebih dari satu dan mempunyai properti dan nilai yang sama, gunakan tanda koma (,).
o   contoh: h1,h2,h3 {color:green}
 
Class selector
Dengan menggunakan class selector, maka dapat mendefinisikan perbedaan style untuk tag elemen html yang sama.
contoh 3:
Misalkan ingin membuat dua tipe paragraf dalam dokumen, yang satu rata kanan, dan yang lain rata kiri. Maka:
p.right {text-align: right}
dan
p.left {text-align: left}
Aturan Class selector:
o   Jangan memberi nama class dengan angka,
o   Jika memberikan nama class lebih dari satu kata/kalimat, penulisannya menggunakan tanda petik (“).

d.   Penempatan Kode CSS pada HTML
Ada tiga cara penempatan kode CSS dalam HTML:
q Internal CSS
Metode penulisan kode CSS langsung dalam file HTML. Contoh:
<html>
<head>
<style type=”text/css”>
p {color: white; }
body {background-color: black; }
</style>
</head>
<body>
<p>Pengertian CSS</p>
</body>
</html>
 
q Eksternal CSS
Memanggil file CSS dari tempat/folder/lokasi lain, dengan kata lain file CSS terpisah dengan file HTML.
Browser akan membaca definisi style dari file test.css dan akan mengikuti format tersebut. Eksternal style ditulis di text editor lain dengan ekstensi .css. contoh:
<html>
<head>
<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”test.css”/>
</head>
<body>
<h3>Pengertian CSS</h3>
</body>
</html>
 
q Inline CSS
Penulisan kode CSS dalam tag HTML. contoh:
<html>
<head>
</head>
<p style=”background: red; color: black;”>Pengertian CSS</p>
</body>
</html>

Contoh penerapan:

Hasilnya adalah:


Sekian dari saya, semoga bermanfaat J.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar